Menggali peninggalan kerajaan luwu di Istana Danu Luwu
MENGGALI PENINGGALAN KERAJAAN LUWU DI ISTANA DATU LUWU
Istana datu luwu berada disudut simpang empat jalan Andi Jemma, Palopo, Sulawasi Selatan. Istana yang pada awalnya berada didepan istana datu luwu yang saat ini sudah menjadi kantor pos, karna istana asli(lama) telah dibakaroleh Belanda pada tahun 1908, dan istana sekarang selesai dibangun pada tahun 1920 pada masa pemerintahan Raja Luwu ke-33 yaitu Datu Andi Kambo Opudenna Risoppa.
DiIstana Luwu terdapat dua bangunan yaitu langkanae dan salassae, langkanae adalah kata lain dari istana, sedangkan salassae adalah tempat pertemuan atau perjamuan para tamu tamu. Didalam istana kedatuan Luwu terdapat berbagai benda pusaka yang terpajang didalam lemari kaca berupa keris, piring antik, guci, keramik, bosara, silsilah susunan raja raja, senjata, bendera, dan singgasana raja.
Rumah adat luwu “Langkanae” memiliki 3 ruangan. Jika kita masuk maka ruangan pertama yang kita jumpai ialah ruangan yang sangat besar, ruangan tersebut diperkirakan dapat menampung ribuan orang di dalamnya. Ruangan ini berfungsi sebagai Tudang Sipulung, yaitu ruangan yang digunakan untuk membicarakan masalah kerjaan dan rakyat. tiang (alliri) yang terdapat di istana menggunakan tiang segi empat. Ketika kita masuk ke ruangan ke-2 kita bisa melihat 2 kamar tidur yang memiliki ukuran sangat besar kamar yang pertama adalah kamar raja dan istrinya kemudian kamar ke2 adalah kamar anak raja. Ruangan ketiga 3 terdapat 1 kamar yang biasanya ditempati oleh para tamu raja.
Langkane memiliki ciri tersendiri yang disebut bunga prengreng yang berarti hidupnya tidak putus putus, ornament ini biasannya terdapat pada induk tangga, papan jendela, dan anjong(tutup bangunan).
Sekian informasi tentang peninggalan kerajaan luwu di istana datu luwu, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Komentar
Posting Komentar